Jidur, sebutan yang akrab di telinga para penikmat musik yang ada di Pedamaran. Mungkin sekilas mirip dengan sebutan musik Betawi Tanjidor. Grup musik ini bahkan sudah beberapa kali diundang ke kabupaten lain yang ada di provinsi Sumatera Selatan. Bahkan anak anak perantauan yang ada di kota besar seperti di Jakarta pernah mengundang mereka bermain musik di Monas.
Grup musik jidur ini beranggotakan 8 sampai 12 pemain yang berbeda sesuai dengan alat musik yang dimainkan seperti trumpet (terompet), klarinet, piston, trombone, saxhopone, tuba, simbal, snare drum dan bass drum.
Jidur di Pedamaran biasanya baru bisa dilihat ketika ada acara pernikahan. Tapi, tidak menutup kemungkinan di luar acara tersebut jidur masih dapat kita lihat seperti acara upacara penaikan bendera peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, karnaval HUT RI, undangan para perantau Pedamaran atau pada event yang lainnya.
Jidur diperkirakan sudah ada pada era 60-an. Beberapa Grup musik jidur yang terkenal saat ini di Pedamaran adalah Duta Suara, Dewa Swara, Sinar Danau, mahkota, dan banyak lagi lainnya.
Seiring berkembangnya zaman, ternyata tidak membuat musik ini menjadi tersingkirkan, beberapa Grup musik jidur bahkan mampu memadukan konsep musik yang berbeda yaitu dengan menambahkan alat musik seperti keyboard elektrik, gitar dan bass sehingga mampu bertransformasi menjadi Jidur modern.
Inilah salah satu warisan budaya masyarakat Pedamaran yang masih lestari. Dan satu hal lagi yang perlu diingat, Grup musik jidur merupakan prospek bisnis yang cukup menggiurkan di Pedamaran. Anda berminat....?
No comments:
Post a Comment