Pedamaran, sebuah kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Penduduknya merupakan suku Penesak dan Bermarga Danau. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Penesak juga dijuluki “Kota Tikar”, karena mata pencarian sebagian besar warga yang tinggal di sana, yakni menganyam tikar.
Kalau soal makanan memang daerah Pedamaran
terkenal dengan bekasam ikan dan pempek ikan parau. Tapi yang tak kalah menarik adalah bingko atau gunjing yang banyak ditemui di Pedamaran.
Di Palembang, bingko atau gonjeng sering ditemui di perkampungan daerah Seberang Ulu. Namun, daerah Seberang Ilir ada juga yang menjajakan bingko ini. Tepatnya di Jalan Way Hitam lorong Family I Kelurahan Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I Palembang. Adalah Gebol Netti yang masih berjualan bingko hingga saat ini.
“Yo tiap hari kito jual gonjeng (bingko) ini di sinilah. Alhamdulillah sejak sejak dulu banyak yang gemar gonjeng ini,” ungkap Gebol Netty sambil menuangkan adonan bingko.
Dikatakan Gebol, cara membuat bingko relatif ini mudah. Untuk bahan hanya membutuhkan tepung beras, santan kelapa, sedikit garam, dan minyak goreng.
"Bahan dicampur jadi satu, kemudian kito masak di semacam plat tembaga berbentuk setengah lingkaran,” jelasnya
Dalam sehari, ia bisa menghabiskan satu kilogram tepung beras, untuk jualan bingko. Walaupun hasilnya tidak begitu banyak, namun ia mengaku senang bisa jualan bingko ini.
"Paling dak wong tahu bukan bekasam be yang terkenal dari Pedamaran. Tapi ado sikok lagi yang terkenal, itulah bingko," ucap dengan khas logat Pedamaran.
Di masyarakat Pedamaran, dalam pembuatan bingko selain menggunakan bahan utama berupa beras dapat juga menggunakan buah pisang yang sudah masak, yang dalam masyarakat Pedamaran disebut 'bingko pisang'.
No comments:
Post a Comment